Judul : Yang Terabaikan, the Series #2
Penulis : HW Prakoso dan Kerabat SPA
Penerbit : deKa Publishing [Nulisbuku.com]
Harga : Rp. 38.500,- (belum termasuk ongkir)
”Karya-karya di dalam buku ini merupakan penyemangat bagi para penulisnya untuk terus berkarya lebih baik lagi di masa yang akan datang, dan bagi pembaca akan menjadi wacana bahwa tidak selamanya terabaikan itu kelam, karena semua cerita di dalam buku ini penuh warna dan menarik sekali untuk dinikmati.” (Dang Aji Sidik, Penulis Novelet ’Kimi Kimberly)
Buku ini merupakan kumpulan naskah yang telah tereliminasi dari beberapa ajang perlombaan menulis. Tapi kami tidak berhenti sampai di sini. Kami bersatu meraih kemenangan yang tertunda. Tanpa penyelenggara lomba, mungkin buku ini tidak akan pernah ada. Inilah waktu yang tepat, untuk menunjukkan kepada dunia. Bahwa naskah kita juga layak untuk diapresiasi. Dengan cara inilah kami berjuang mempersembahkan goresan pena terbaik demi kemajuan dunia literasi.
Terimalah sebuah karya dari Kerabat SPA: Yang Terabaikan, the Series.
***
Daftar Kontributor Yang Terabaikan, the Series #2
1. Abdullah Kholil - Bioteknologi Cinta
2. Abdullah Kholil - Indonesia Sea Games
3. Alkaton - Mas Roy
4. Anggita Asakura - Cabut Gigi serta Ucapan Itu
5. Aoi Azzahra - Dalam Derita Itulah Bahagianya
6. Aya Maulia - Warga Tuan Rumah
7. HW Prakoso - Demit
8. HW Prakoso - Gitar Kehidupan
9. Inayah Adi Oktaviana - Asa Anak bangsa untuk Kemajuan Dua Negara
10. Juliana Wina Rome - Satisfaction and Expectation
11. Kamal Agusta - Gasing
12. Luluk Kristya - Kuliah Oh Kuliah
13. Nanda Ochi - Menikah Lagi
14. Nay Riskara - Kembar Batik
15. Noor Halimah - Menjadi Pelayan Virtual
16. Nyi Penengah Dewanti - Surat Kepada Wakil Rakyat
17. Rahman Putra - Ayah Mereka
18. Rassela Malinda - Aku Anak Aidit, Kamu Anak Yani, Kita Semua Manusia, Ya kan
19. Resha T. Novia - Tenggelam dalam Fatamorgana
20. Sabil Ananda - Cerita Cenat Cenut Cicah Cukang Credit
21. Shinja Tsaqib - Bintang dan Sepotong Mimpi
22. Vina Maysari - Cinta yang Terluka
23. Zahara Putri - Bangkit dari Masa Lalu
Penulis : HW Prakoso dan Kerabat SPA
Penerbit : deKa Publishing [Nulisbuku.com]
Harga : Rp. 38.500,- (belum termasuk ongkir)
”Karya-karya di dalam buku ini merupakan penyemangat bagi para penulisnya untuk terus berkarya lebih baik lagi di masa yang akan datang, dan bagi pembaca akan menjadi wacana bahwa tidak selamanya terabaikan itu kelam, karena semua cerita di dalam buku ini penuh warna dan menarik sekali untuk dinikmati.” (Dang Aji Sidik, Penulis Novelet ’Kimi Kimberly)
Buku ini merupakan kumpulan naskah yang telah tereliminasi dari beberapa ajang perlombaan menulis. Tapi kami tidak berhenti sampai di sini. Kami bersatu meraih kemenangan yang tertunda. Tanpa penyelenggara lomba, mungkin buku ini tidak akan pernah ada. Inilah waktu yang tepat, untuk menunjukkan kepada dunia. Bahwa naskah kita juga layak untuk diapresiasi. Dengan cara inilah kami berjuang mempersembahkan goresan pena terbaik demi kemajuan dunia literasi.
Terimalah sebuah karya dari Kerabat SPA: Yang Terabaikan, the Series.
***
Daftar Kontributor Yang Terabaikan, the Series #2
1. Abdullah Kholil - Bioteknologi Cinta
2. Abdullah Kholil - Indonesia Sea Games
3. Alkaton - Mas Roy
4. Anggita Asakura - Cabut Gigi serta Ucapan Itu
5. Aoi Azzahra - Dalam Derita Itulah Bahagianya
6. Aya Maulia - Warga Tuan Rumah
7. HW Prakoso - Demit
8. HW Prakoso - Gitar Kehidupan
9. Inayah Adi Oktaviana - Asa Anak bangsa untuk Kemajuan Dua Negara
10. Juliana Wina Rome - Satisfaction and Expectation
11. Kamal Agusta - Gasing
12. Luluk Kristya - Kuliah Oh Kuliah
13. Nanda Ochi - Menikah Lagi
14. Nay Riskara - Kembar Batik
15. Noor Halimah - Menjadi Pelayan Virtual
16. Nyi Penengah Dewanti - Surat Kepada Wakil Rakyat
17. Rahman Putra - Ayah Mereka
18. Rassela Malinda - Aku Anak Aidit, Kamu Anak Yani, Kita Semua Manusia, Ya kan
19. Resha T. Novia - Tenggelam dalam Fatamorgana
20. Sabil Ananda - Cerita Cenat Cenut Cicah Cukang Credit
21. Shinja Tsaqib - Bintang dan Sepotong Mimpi
22. Vina Maysari - Cinta yang Terluka
23. Zahara Putri - Bangkit dari Masa Lalu
ASA ANAK BANGSA UNTUK KEMAJUAN DUA NEGARA
Kebanyakan
orang mengartikan mimpi sebagai bunga tidur. Namun tidak hanya itu, mimpi juga
bisa diartikan sebagai suatu harapan yang ingin dicapai oleh seseorang untuk
menjadikan kehidupannya kelak menjadi lebih baik. Berbicara tentang mimpi,
semua orang pasti mempunyai mimpi. Kita semua pasti tahu, tidak ada kesuksesan
tanpa mimpi, karena mimpi itulah yang membuat kita mengusahakan apa yang kita
inginkan.
Semua orang
pasti mempunyai mimpi untuk negara. Misalnya, kita berharap kelak Inonesia akan
menjadi negara maju, atau mungkin kita berharap kelak Indonesia akan mempunyai
pendapatan perkapita lebih besar dari pada Amerika Serikat, atau
harapan-harapan lain yang tersimpan dibenak kita. Apa harapan itu salah? Terlalu
muluk-mulukkah? Jawabnya adalah tidak. Memang suatu mimpi kadang terasa konyol,
tetapi tanpa mimpi seseorang tidak punya tujuan yang jelas. Tidak salah juga
jika seseorang mempunyai mimpi yang muluk-muluk, karena mimpi itu hanyalah
target yang akan menjelaskan tujuan kita dan akan membuat kita termotivasi
untuk mencapainya. Jadi, dengan adanya mimpi itu kita harus berusaha keras
untuk mencapainya, dan jangan buat mimpi itu menjadi mimpi di siang bolong
belaka. Kita harus menjadikan mimpi itu sebagai cita-cita yang harus kita
capai..
Apa harapan
itu harus selalu tercapai persis seperti apa yang kita bayangkan? Mungkin
sebagian orang berpendapat ‘ya’, namun asumsi itu sebenarnya salah. Ada hal
yang perlu kita ketahui, bahwa tidak ada pencapaian sempurna di dunia ini.
Suatu harapan yang disertai dengan tekad bulat dan kerja keras, pasti akan
menuai hasil yang maksimal. Meskipun, hasilnya tidak sama persis seperti apa
yang kita bayangkan. Kita harus meyakini, apa yang kita dapat pastilah yang
terbaik untuk kita, karena makhluk hidup hanya bisa berusaha dan Sang
Khaliq-lah yang berhak menentukan semua.
Semua orang
pasti ingin kemajuan negaranya. Namun, apakah semua itu dapat dicapai sendiri
dan tanpa campur tangan negara lain? Negara itu seperti manusia, yang diciptakan
oleh Allah sebagai makhluk sosial. Artinya, fitrah manusia memang tidak dapat
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, begitu pula dengan negara. Suatu negara
tidak akan bisa berkembang tanpa bantuan negara lain, karena tidak semua aspek
kehidupan dapat tercukupi oleh apa yang dimiliki negara itu sendiri. Maka dari
itu, kerja sama antarnegara bukan lagi menjadi sesuatu yang penting, melainkan
sesuatu yang harus dilakukan karena itu adalah kebutuhan. Sebab, dalam proses kerja sama pasti ada pengaruh timbal balik
untuk saling menguntungkan dan melengkapi suatu kekurangan satu sama lain.
Indonesia
telah mengadakan kerja sama dengan beberapa negara, antara lain dengan Maroko,
negara yang terletak di ujung utara Benua Afrika. Hubungan bilateral kedua negara
ini telah terjalin selama 51 tahun, dan dalam kurun waktu lebih dari setengah
abad itu, kedua negara tersebut telah menuai banyak hasil kerja sama. Hubungan
antara Indonesia dan Maroko tidak sekedar hubungan bilateral biasa, melainkan
sudah bagaikan dua negara yang bersahabat. Sebagai bentuk persahabatan dan
penghargaan atas kerja sama antara kedua negara tersebut, salah satu jalan di
jantung kota Rabat, ibukota kerajaan Maroko, dinamai dengan Jalan Soekarno,
serta Jalan Jakarta dan Jalan Bandoeng yang masih terdapat di Kota Rabat.
Begitu pula di Jakarta, terdapat jalan yang diberi nama Casablanca, kota
perdagangan terpenting dan kota pelabuhan di Maroko, sebagai jalan yang
terpenting dan tersibuk di Jakarta.
Negara
Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan Negara Maroko, seperti : mempunyai
letak geografis yang strategis, merupakan bekas negara jajahan, mempunyai alam
nan subur sehingga unggul dalam pertanian, mayoritas penduduk beragama islam,
mempunyai berbagai objek wisata dan kebudayaan yang sangat menarik, mempunyai
sumber daya alam yang melimpah, dan kedua negara ini termasuk negara berkembang
yang sedang membangun. Berbagai kesamaan tersebut dapat dijadikan celah untuk
membangun kerja sama yang harmonis.
Bidang
kerja sama yang telah digeluti Indonesia dan Maroko antara lain: ekspor impor,
beasiswa studi, bersama-sama mengadakan penelitian terhadap berbagai varietas
tanaman, penampilan budaya masing-masing negara dalam acara pentas seni,
pembebasan visa bagi warga Indonesia yang berkunjung ke Maroko maupun
sebaliknya, dan lain-lain. Namun kerja sama tersebut harus ditingkatkan
kembali, karena banyak warga Indonesia yang belum mengetahui hubungan bilateral
antara Indonesia dan Maroko, dan mungkin begitu pula dengan warga Maroko.
Untuk
peningkatan kerja sama, sebaiknya
pemerintah mengikutsertakan partisipasi masyarakat. Sehingga, masyarakat dapat
menyalurkan mimpinya dalam rangka peningkatan
kerja sama antara Indonesia dan Maroko dan kemajuan Negara Indonesia. Hal
ini dilakukan agar kerja sama antara dua
negara ini lebih terpublikasikan, sehingga yang tidak tahu menjadi tahu.
Pengadaan lomba artikel ini merupakan salah satu ajang aspirasi warga
Indonesia, khususnya para generasi muda yang menginginkan kemajuan kerja sama
antara Indonesia dan Maroko. Lomba artikel ini sangat bermanfaat, karena pada
artikel tersebut beberapa generasi muda yang merupakan wakil dari seluruh
generasi muda di Indonesia, menyampaikan mimpi dan harapannya untuk
perkembangan kemajuan bangsa Indonesia serta kemajuan persahabatan dengan
Maroko. Sebaiknya lomba ini tidak hanya di lakukan di Indonesia, tetapi di
Maroko juga. Sehingga para pelajar dan mahasiswa disana juga bisa ikut
berpartisipasi untuk kemajuan negaranya.
Harapannya
semua artikel buatan anak negeri ini benar-benar diperhatikan oleh pihak yang
terkait dan berbagai mimpi ini diwujudkan dalam suatu tindakan yang nyata.
Sehingga kerja sama kedua negara ini akan membuahkan hasil yang optimal dan
dapat mendongkrak kemajuan kedua negara. Semoga acara seperti ini akan terus berlanjut
ke tahun-tahun berikutnya, agar dapat menghimpun lebih banyak lagi pelajar yang
berpartisipasi.
Referensi :
Keterangan:
Naskah diikutkan pada Lomba Menulis Artikel
Tingkat Nasional Tentang RI-Maroko (http://www.pewarta-indonesia.com/warta-redaksi/29-warta-redaksi/4635-lomba-menulis-artikel-tingkat-nasional-tentang-ri-maroko.html) tanggal
penyelenggaraan : 1 April s/d 30 Juni 2011
Berikut adalah link
pengumumannya : http://www.pewarta-indonesia.com/warta-redaksi/warta-redaksi/6241-pengumuman-hasil-lomba-menulis-artikel-tingkat-nasional-tentang-ri-maroko.html
Biodata:
Inayah Adi Oktaviana,
lahir di Sragen, tanggal 5 Oktober 1993. Sekarang masih menjadi mahasiswa di
FKIP Kimia Universitas Sebelas Maret (UNS). Beberapa karyanya pernah dimuat di
media masa. Dapat dihubungi melalui akun FB : Inayah Adi Oktaviana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar