Jumat, 26 Oktober 2012

Kekuatan Man Jadda Wa Jada





Puji Syukur  kepada Rabb Alam semesta yang senantiasa memberikan kenikmatan  bagi hamba-hambanya. Kenikmatan dari musibah, kegagalan, cobaan, hambatan, perjuangan hingga keberhasilan. Tidak ada satu pun yang luput dari hikmah  dan keindahan di balik segala sesuatu yang Allah berikan kepada hambanya.
“Man Jadda Wa Jada”, janji Allah untuk orang-orang yang senantiasa berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan disertai do’a.

Sedikit bercerita, semoga bisa diambil hikmahnya…
Selang sehari setelah pengumuman seleksi Indonesia Leadership Camp (ILC) gelombang pertama menyatakan 2 orang mahasiswa dari UNS berhasil lulus seleksi, yaitu mas Dwi Prasetyo Pend Fisika ’10 dan Anam Ekonomi ’11. Setelah saya buka website ildp.ui.ac.id, melihat agenda-agenda mengagumkan  yang akan dilaksanakan, tiba-tiba saya tergugah semangatnya untuk mencoba mendaftar.
Baru semangat mendaftar yang terlintas di benak saya saat itu.  Setelah membaca persyaratan, menjadi agak ragu, karena selain harus mengisi formulir, harus mengirimkan social project/ entrepreneur project dan essay sepanjang 1500-2000 kata. Saat itu menurut saya agak sulit, karena waktu yang dibarengi mengerjakan banyak tugas dan laporan.Sempat mengurungkan niat, tetapi tekad di dalam hati saya begitu luar biasa.Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba mengusahakan untuk mendaftar.
Jum’at,12 Oktober
Niat itu baru saya realisasikan menjadi judul untuk social project dan essay saya. Ya..hanya judul.. isinya serasa masih abstrak sekali. Saya belum pernah membuat social project, bahkan baru sedikit aktif di ranah kegiatan sosial.
Sabtu, 13 Oktober 2012..
Pagi jam 6.30, saya sudah berangkat menuju Sekolah Alam Bengawan Solo, di Juwiring, Klaten. Kenapa sepagi itu? Karena jam 9.00, ada kuliah tambahan Kimia Analitik 3 sks. Awalnya, rencana ke SABS hari itu ingin saya cancel, tapi berhubung sudah ada janji dengan Bapak Suyudi untuk membicarakan tentang pengadaan computer, maka meskipun sebentar saya bertekad kesana, Melihat senyum dan semangat adik-adik yang luar biasa, meskipun  dalam waktu yang sangat singkat berada di SABS, tetapi sudah memotivasi saya.  Saya kesana tidak sendiri. Meskipun berangkat dari jalur yang berbeda, Mas dwi, dan temannya juga kesana pada pagi itu. Namun saya harus pamit duluan, dan nggak bisa ikut menemani adek-adek bermain di Sungai Bengawan Solo, karena kuliah tambahan.
Malam harinya saya mencoba mulai menyusun kerangkanya, kebetulan social project tersebut memang sudah saya niatkan sebelumnya untuk dibuat PKM.Meskipun belum terlaksana, setidaknya sudah punya gambaran. Sekolah Alam Bengawan Solo, sekolah yang sudah memberikan banyak pelajaran kepada saya, merupakan objek dari  social project ini.
Minggu, 14 Oktober 2012
Mengingat selain social project dan essaym, yang harus disiapkan adalah piagam dan sertifikat. Sesegera mungkin saya langsung mengurus 2 piagam lomba essay yang belum saya terima, serta meminta tolong kepada adik saya untuk menyecankan piagam yang ada di rumah.Social project kembali saya kerjakan hingga selesai sekitar 60% dan essay 20-30% di hari itu. Begadang hingga jam 1 dini hari. Padahal jelas-jelas besok Uji Kompetensi Kewirausahaan.
Senin, 15 Oktober
Hari ini tepatnya pukul 24.00, deadline pendaftaran dan pengiriman berkas lewat e-mail.Sementara social project belum jadi, essay belum jadi, piagam belum di tangan saya, masih menunggu email scan piagam dari adik saya.  Padahal hari itu saya full, mulai dari praktikum kimia organik pagi, kemudian UK Kewirausahaan jam 10.20-12.00. tetapi Alhamdulillah Praktikum Kimia Analitik hari ini di pending. Benar-benar kesempatan untuk menyelesaikan misi saya.
Mulai dari mengurus piagam hilang di BEM FKIP, piagam di HMP grafitasi, dan email dari adik saya. Akhirnya dokumen terkumpul sudah. Jam 5 sore saya baru bisa mengisi formulir onlinenya. Cukup minder ketika mengisi formulir, merasa pengalaman organisasi, kepanitiaan dan prestasi juga masih minim, tapi nekat saja.
Kemudian setelah maghrib segera bergegas pulang. Sampai di rumah, ternyata paklik-bulik tidak ada di rumah. Karena saya cuma membawa kunci  pintu gerbang, akhirnya saya hanya bisa masuk ke teras. Sambil menunggu paklik-bulik pulang, saya melanjutkan social project saya, hingga laptop saya  low battery.
Malam itu memang niat saya melembur social project  dan essay hingga mepet deadline. Namun di tengah-tengah proses mengerjakan keduanya, tiba-tiba terlintas di dalam benak saya untuk membuat abstrak NIECS Unair yang deadlinenya juga jam 24.00. Waktu serasa berputar sangat cepat, pukul 23.00, belum ada 1 pun yang jadi, bahkan essayku masih kurang 600 kata. Sisa waktu yang sangat sedikit bagi saya untuk merangkai 600 kata, karena saya juga dalam proses latihan menulis. Belum lagi mengedit  social project­nya. Dengan tangan gemetar, dan kata-kata yang semakin sulit keluar karena kondisi fisik yang hari ini cukup lelah dan batin cukup tertekan mengingat  deadline tinggal dalam hitungan menit, tetapi saya memaksa diri saya untuk menyelesaikannya. Teori keadaan seseorang dalam posisi kepepet pun akhirnya muncul juga. Ketika seseorang sedang berada dalam kondisi kritis, maka orang tersebut akan melakukan hal yang bahkan kelihatannya tidak mungkin dilakukan dalam kondisi normal. Saya tidak menyangka bisa menyelesaikan essay saya, meskipun di paragraph akhir karena bingung mau mengungkapkan apa, saya deskripsikan permasalahan tentang kampus saya dan sedikit solusinya.
Jam 23.30, essay jadi, meskipun mungkin berantakan. Sisa waktu yang kian menipin saya gunakan untuk menyelesaikan abstrak NIECS dulu.Kesalahan saya, tidak fokus ke salah satu hal yang saya kerjakan.Berawal dari rasa ingin coba-coba mengirimkan abstrak ke NIECS Unair, akhirnya abstrak tersebut lebih dahulu jadi, dan siap kirim. Waktu tinggal 10 menit untuk  mengedit social project saya. Lagi-lagi dengan tangan yang semakin gemetar, editan pun jadi. Meskipun belum seperti yang saya harapkan, setidaknya sudah sedikit saya edit dan tambahi dari yang sebelumnya, dan saya save as dengan nama baru.
Jam 23.50, proses pengiriman dimulai. Dengan modem pinjaman dari kakak sepupu saya, saya bisa mengirim berkas-berkas ini. Proses attach  beberapa berkas seperti piagam dan sertifikat,  social project dan essay berlangsung 6 menit. Tanpa menunggu lama, akhirnya berkas berhasil terkirim. Lega ketika melihat email yang terkirim pada pukul 23.57. Sempat saya kira tidak bisa menyelesaikannya hari ini, tapi ternyata bisa meskipun dengan waktu deadline -3 menit.Setelah berkas pendaftaran ILC terkirim, saya mengirim abstrak NIECS saya.
Setelah keduanya terselesaikan dengan semangat, justru membuat saya belum ngantuk hingga jam 1 dini hari. Merunut proses yang saya lakukan hari ini, rasanya ingin meneteskan air mata.  Namun lama kelamaan, pandangan semakin membuyar, kelelahan terobati dengan tidur begitu pulas.
2 jam kemudian, saya terbangun. Usai qiyamul lail, saya membuka project yang saya kerjakan semalam. Tiba-tiba saja saya tersentak, ada 2 file social project. Yang satu belum final edit. Sesegera mungkin saya mengecek email untuk memastikan file mana yang saya kirim. Namun betapa kecewanya saya, ternyata yang saya kirimkan semalam adalah file yang belum  diedit final. Yah, meskipun bedanya tidak seberapa, saya merasa kecewa dengan diri saya sendiri.Akibat keteledoran saya, semua berantakan.
Apalagi yang saya harapkan, pngalaman organisasi, kepanitiaan, prestasi masih minim.Harapannya social project dan essay saya dapat membantu, namun ternyata inilah hasilnya. ‘perjuanganku sia-sia’ batinku.
Namun kekecewaan itu sirna setelah salah seorang kakak saya menasehati, yang intinya segala sesuatu bukan dinilai dari hasil akhirnya, melainkan proses untuk mencapainya, dan Allah pasti punya rencana indah  untuk hambanya.
Ya, benar..bahkan sangat benar. Allah Maha Mengetahui usaha dari hambanya.Apapun hasilnya, yang penting saya sudah mencoba dan berusaha.


2 hari yang lalu, saya mendapat email yang berisi pengumuman lolos abstrak NIECS darri 300 abstrak diambil 150 abstrak untuk lenjut ke dalam tahap seleksi paper.Ya, memang masih ada tahapan lagi, dan lolos seleksi abstrak tersebut masih sangat umum.Tapi setidaknya saya senang abstrak yang saya buat dalam waktu sedemikian singkat masih layak lolos.
Dan kemarin, saya kaget melihat postingan di grup FB, bahwa saya berhasil lulus ILC 2012. Allahu akbar… 
Mungkin kelihatannya berlebihan, ketika cuma karena pengumuman itu saya menjadi gemetaran karena hamper tidak percaya.Maha Besar Allah atas segala sesuatu yang diciptakannya.Betapa senangnya saya, diberikan kesempatan untuk mengikuti ILC 2012.Betapa Allah menyayangi saya dan mendengar do’a saya. Ternyata tiada perjuangan yang sia-sia..Subhanallah.
Benar-benar kekuatan ‘Man Jadda wa Jada’.Terimakasih Ya Allah.

Semoga cerita singkat ini dapat menginspirasi orang yang membacanya.Meskipun kelihatannya biasa saja dan berantakan, setidaknya dijadikan sedikit pembelajaran.Ketika kita punya mimpi, maka berusahalah mewujudkannya dengan usaha yang semaksimal mungkin, tekad yang kuat, dan banyak berdo’a. Kuncinya adalah mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, mulai dari yang tidak orang lain lakukan dan mulai dari sekarang..dan yang terpenting adalah jangan takut gagal, karena orang yang mencoba namun gagal, itu jauh lebih baik dari pada orang yang sudah gagal sebelum berusaha.
Kata-kata yang selalu memotivasi saya untuk move on dan berusaha lebih keras lagi adalah “Mungkin saya memang bukan orang yang sempurna, tetapi saya ‘berbeda’ dengan umumnya orang”

Semangat!!!
Hamasah!!!
            Semangat Berkarya dan Berkontribusi!!!!
^_^   ^_^

2 komentar: