Kamis, 10 Mei 2012

Demonstrasi ala Kaum Intelektual


Dimuat: Harian Suara Merdeka, 24 Desember 2011
DEBAT : "Aksi Sondang Hutagalung"
·     Inayah Adi Oktaviana : Mahasiswi FKIP Universitas Sebelas Maret
DEMONSTRASI adalah salah satu bentuk penyampaian pendapat, penolakan, kritik, ketidakberpihakan terhadap suatu kebijakan yang dianggap menyimpang. Dari konteks tersebut, dapat kita ketahui bahwa demonstrasi tidak sebatas berteriak-teriak hingga melakukan perbuatan anarkis.
Sejauh ini, kegiatan demo, baik yang dilakukan oleh mahasiswa, anggota organisasi kemasyarakatan, ataupun lainnya, terkesan anarkis.
Mahasiswa, sebagai kaum intelektual, seharusnya mempunyai cara tersendiri untuk menyampaikan aspirasinya dalam mengritik suatu kebijakan, tidak harus dengan cara kekerasan.
Meski demikian, aksi Sondang Hatulagung juga tidak dapat disalahkan, karena ini merupakan salah satu bentuk kekecewaan rakyat Indonesia terhadap para aparat dan petinggi negara yang tidak pernah serius menindaklanjuti kritik warganya. Aksi tersebut seharusnya dapat membuka hati dan pikiran para penguasa untuk menyelesaikan permasalahan HAM yang sampai sekarang masih banyak terjadi di Indonesia.
Pesan tersirat dari kejadian ini adalah mahasiswa harus bangkit dan kritis terhadap permasalahan-permasalahan sosial. Predikat agent of change yang selama ini melekat pada mahasiswa harus benar-benar ditegakkan. Namun sikap yang diambil seharusnya bukan dengan cara anarkis yang mengganggu ketertiban hukum, dan menimbulkan berbagai pandangan negatif dari orang lain.
Mahasiswa tentu mempunyai cara tersendiri untuk berdemonstrasi serta memberikan contoh yang baik kepada masyarakat tentang bagaimana cara menyampaikan pendapat secara baik.
Generasi terdidik lebih baik fokus terhadap pemanfaatan ruang kritik yang terbuka lebar dan banyaknya lembaga yang dapat menampung aspirasi rakyat, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Yudisial, Mahkamah Konstitusi dan lain-lain.
Tetapi, kunci keberhasilan langkah tersebut kembali lagi pada  respons pemerintah dalam menanggapi kritik-kritik warga tersebut. Apabila pemerintah segera menindaklanjuti permasalahan tersebut, pasti kegiatan demonstrasi yang berbau anarkis akan berkurang.
Namun sebaliknya, apabila pemerintah masih tak acuh terhadap semua itu, berarti memang pemerintah dan petinggi negaralah yang menginginkan warga untuk menyampaikan pendapat dengan bumbu anarkis supaya lebih diperhatikan. (24)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar